Pengalaman seterusnya, ana didatangi seorang insan yang mengadu ingin berubah. Indahnya hidayah Allah itu.Rasanya semakin rindu akan ujian tapi dalam masa yang sama risau samaada adakah diri ini mampu menempuhinya atau tidak. Ya Allah Engkaulah Maha Mengetahui yang terbaik buatku. Berbalik kepada insan yang bertuah tadi, tersentuh kakak dikala kamu menyatakan rasa ingin berubah, tangisanmu akan Penciptamu, kesalnya akan sikap kamu terdahulu. Tapi perlu ingat adikku, bukan dengan hanya menyatakannya kamu ingin berubah, ia disertai dengan tindakanmu sayang. Usah ditunggu bulan jatuh ke riba dan usah dinanti kucing bertanduk dua sayangku. Itu baru titik permulaan untuk membuka bab baru dalam kamus hidup kamu sayangku.
Sesungguhnya kamu beriman kepada ALLAH SWT, malaikatNYA, Rasul-rasulNYA, hari kiamat dan kamu beriman dengan qadar baik dan burukNYA – HR Bukhari & Muslim
Berbalik pada perkara asas akidah itu sendiri, Islam bermaksud menyerah diri, tunduk, patuh, dan taat pada segala syariat Allah SWT, yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Manakala Iman membawa maksud membenarkan di dalam hati, berikrar dengan lidah bahawa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW pesuruhnya, serta mengamalkan suruhanNYA dan meninggalkan laranganNYA.
Mulakan langkah pertamamu, dengan menghayati maksud Islam dan Iman itu sendiri. Keimanan yang teguh kepada Allah SWT mendorong orang beriman melakukan suruhan Allah SWT dengan sepenuh hati. Manakala orang yang tidak teguh imannya akan mudah terpengaruh kepada perkara-perkara yang tidak baik dan bertentangan dengan syariat Islam.Iman juga akan mempengaruhi sesuatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Bagaimana meningkatkan iman?
1. Perbanyaklah membaca ayat-ayat Al-Quran
Dan Kami turunkan dengan beransur-ansur dari Al-Quran Aya-ayat Suci yang menjadi ubat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepadanya; dan (sebaliknya) Al-Quran tidak menambahkan orang-orang yang zalim (disebabkan keingkaran mereka) melainkan kerugian jua.( Al –Isra’ : 21)
2. Merasai keagungan Allah seperti yang digambarkan Al-Qur’an dan Sunnah
Al-Qur’an dan Sunnah banyak sekali merungkai keagungan Allah swt. Seorang muslim yang ketika dihadapkan dengan keagungan Allah, hatinya akan bergetar dan jiwanya akan tunduk.
3. Carilah ilmu agama
Allah berfirman
“..Sebenarnya yang menaruh bimbang dan takut (melanggar perintah) Allah dari kalangan hamba-hambaNya hanyalah orang-orang yang berilmu.. (Faatir :28)
Allah berfirman,
“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (Az-Zumar: 9).
Orang yang tahu tentang apa yang halal dan haram akan menjaga diri daripada orang yang tidak tahu. Orang yang tahu bagaimana dahsyatnya siksa neraka, tentu akan lebih khusyuk. Orang yang tidak tahu bagaimana nikmatnya syurga, tentu tidak akan pernah punya rasa rindu untuk meraihnya.
4. Memperbanyakkan Zikir
Allah berfirman,
“...Lelaki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan mereka ampunan dan pahala yang besar” (Al-Ahzab : 35)
5. Perbanyaklah Amal Soleh
Berlumba-lumbalah kamu (mengerjakan amal-amal yang baik) untuk mendapat keampunan dari Tuhan kamu, dan mendapat Syurga yang bidangnya seluas segala langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasulNya; yang demikian ialah limpah kurnia Allah, diberikanNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya; dan Allah sememangnya mempunyai limpah kurnia yang besar. (Al Hadid :21)
6. Banyak-banyaklah ingat mati
Rasulullah saw. bersabda, “Dulu aku melarangmu menziarahi kubur, ketahuilah sekarang ziarahilah kubur kerana hal itu akan melunakkan hati, membuat mata menangis mengingatkan hari akhirat, dan janganlah kamu mengucapkan kata-kata yang kotor.” (Shahihul Jami’ no. 4584)
Rasulullah SAW bersabda “Kunjungilah orang sakit dan iringilah jenazah, nescaya akan mengingatkanmu terhadap hari akhirat.” (Shahihul Jami’ no. 4109).
7. Mengingat akan dahsyatnya keadaan di hari akhirat
Ada beberapa surat yang menceritakan kedahsyatan hari kiamat. Misalnya, surah Qaf, Al-Waqi’ah, Al-Qiyamah, Al-Mursalat, An-Naba, Al-Muththaffifin, dan At-Takwir.
Dengan membacanya, hati kita akan terbuka. Seakan-akan kita menyaksikan semua itu dan hadir di pemandangan yang dahsyat itu. Semua pengetahuan kita tentang kejadian hari kiamat, hari kebangkitan, berkumpul di mahsyar, tentang syafa’at Rasulullah saw., hisab, pahala, qishas, timbangan, jembatan, tempat tinggal yang kekal di surga atau neraka; semua itu menambah kekuatan iman kita.
8. Perbanyaklah munajat kepada Allah dan pasrah kepada-Nya
Sabda Rasulullah saw., “Saat seseorang paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa.” (Muslim no. 428)
Semakin diri kita merasa hina dan rendah diri kepada Allah, semakin kuat iman kita. Semakin banyak berharap dan meminta kepada Allah, semakin kuat iman kita kepada Allah swt.
9. Mengagungkan Allah SWT
“Barangsiapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu dari ketakwaan hati.” (Al-Hajj: 32)
“Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Rabb-nya.” (Al-Hajj: 30)
10. Bersikap tawadhu’
Rasulullah saw. bersabda, “Merendahkan diri termasuk bahagian dari iman.” (Ibnu Majah no. 4118)
11. Sering menghisab diri
Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (Al-Hasyr: 18)
12. Berdoa kepada Allah agar diberi ketetapan iman
Perbanyaklah doa. Sebab, doa adalah kekuatan yang luar biasa yang dimiliki seorang hamba. Rasulullah saw. berwasiat, “Iman itu dijadikan di dalam diri salah seorang di antara kamu bagaikan pakaian yang dijadikan, maka memohonlah kepada Allah agar Dia memperbaharui iman di dalam hatimu.”
Ya Allah, perbaharuilah iman yang ada di dalam dada kami. Tetapkanlah hati kami dalam taat kepadamu. Tidak ada daya dan upaya kami kecuali dengan pertolonganMu.
Bagaimana pula perkara yang merosakkan iman kita?
1. Melalui Akidah
Sebagai contoh mempercayai kepada kuasa selain Allah SWT
2. Melalui perbuatan
Seperti tidak menunaikan solat, melakukan perbuatan jahat, ingkar kepada perintah Allah SWT
3. Melalui percakapan
Sebagai contoh mencaci Al –Quran, mengatakan hukum yang terdapat dalam Al-Quran ketinggalan zaman, benci pada hukum Allah SWT
InsyaAllah langkah seterusnya kakak serahkan kepada kamu. Akan tetapi, jawapan perubahan yang bakal kamu lakukan itu adalah diri kamu sendiri. Kalau dulu, kamu suka melakukan perkara yang ditegah oleh Allah SWT, tinggalkan ia sayangku. Janji pada diri kamu ye sayangku..
“"Hari ini jatuhlah syaitan yang menghasut aku, menyesatkan aku, yang melunturkan semangat aku, yang membolak balik hati aku, Tidakkan aku jatuh dengan pujukan mu syaitan buat kali kedua"..."Aku hanya milik Allah, Aku hanya mentaati Allah, Aku mendambakan kasih Allah sahaja dan akan aku tinggalkan apa yang ditegah oleh Mu, Ya Rabb..Berikanlah aku kekuatan untuk menempuhinya"
0 comments:
Post a Comment